Menelusuri Jejak Sejarah Solo: Sebuah Perjalanan di Masa Lalu
Berkunjung ke Solo, bukan hanya sebagai kegiatan rekreasi namun juga sebagai pelajaran sejarah hidup. Kota dengan julukan ‘Kota Bengawan’ ini menyimpan jejak-jejak sejarah yang masih terpelihara hingga kini. Jika Anda mengunjungi Solo dan berjalan-jalan di pusat kota, Anda akan merasakan atmosfer kerajaan Jawa yang kental. "Solo adalah kota yang terus mempertahankan budaya dan sejarahnya," kata Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, pakar sejarah dari Universitas Sebelas Maret Solo.
Mengawali perjalanan kita, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bisa menjadi titik awal. Keraton ini merupakan simbol kota Solo, yang dibangun oleh Pakubuwono II pada tahun 1745. Di keraton ini, kita bisa melihat berbagai peninggalan kerajaan, mulai dari senjata, gamelan, hingga mobil kuno. Anda akan terpesona dengan keindahan arsitektur Jawa yang dipadu dengan gaya Eropa.
Menyelami Keunikan Kota Solo: Situs-Situs Sejarah yang Mengagumkan
Beralih ke situs sejarah lainnya, Pura Mangkunegaran adalah tempat yang patut dikunjungi. Pura ini dibangun pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said, setelah ia mendapatkan wilayah otonom dari VOC. "Mangkunegaran bukan hanya pura, tapi juga museum yang memajang berbagai koleksi seni dan sejarah," ujar Dr. Soedewi.
Solo tidak hanya kerajaan dan pura. Pasar Klewer, pasar tradisional terbesar di Solo, merupakan representasi sejarah ekonomi Solo. Pasar ini dikenal sebagai pusat perdagangan batik, dan sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Di sini, Anda bisa merasakan suasana pasar tradisional sekaligus membeli batik asli Solo.
Langkah berikutnya, Anda bisa mengunjungi Museum Radya Pustaka. Didirikan pada tahun 1890, museum ini adalah salah satu museum tertua di Indonesia. Koleksinya mencakup berbagai benda seni dan budaya, termasuk naskah kuno dan pupuk beras.
Menutup perjalanan ini, Anda bisa mengunjungi Taman Sriwedari. Taman ini dulunya adalah bagian dari keraton Kasunanan dan sekarang menjadi taman hiburan dengan pertunjukan wayang orang setiap malam.
Sebagai penutup, mengunjungi Solo seperti membuka buku sejarah. Setiap sudut kota ini menceritakan tentang masa lalu, dan setiap situs sejarah menggambarkan kejayaan dan keunikan Solo. "Solo merupakan kota yang berhasil menjaga jejak sejarahnya dan tetap menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan kota," pungkas Dr. Soedewi.